makalah sintesa protein

MAKALAH
SINTESIS PROTEIN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen pengampu: Dr. Das Salirawati

Description: Description: logo-uin-suka-baru-warna.jpg


Oleh:
                                              
                                               Agus Widodo                  (11670001)
                                               Arum Pangesti                 (11670003)
                                               Amanatul Qudsiyah        (11670014)
                                               Bekti Widiastuti              (11670021)

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012/201
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kemudahan dan keluasan pikiran yang diberikanNya atas terselesaikannya makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyelesaikan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Makalah ini berisi tentang sintesis protein. Selain itu makalah kami buat lebih ringkas agar mudah dipelajari.
Dapat terselesaikannya makalah ini tepat pada waktunya, tentu saja tidak lepas dari uluran banyak pihak. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan dorongan moral di dalam penyelesaian susunan makalah ini.
Kami memohon maaf, karena makalah ini masih dirasa kurang sempurna. Sehubungan dengan itu, saran dan masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk membuat makalah ini semakin sempurna.

                                                                                                  


                                                                                               



                                                                                                Yogyakarta, 30 Maret 2013


                          
                                                                                                                        Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

            Protein yang terdapat dalam makanan kita, dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea.
            Pada era globalisasi ini, banyak sekali pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelidiki tentang zat-zat yang bermanfaat untuk tubuh dan tahapan sintesisnya. Salah satunya adalah pengetahuan tentang tahapan sintesis protein yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tahapan sintesis protein yang sangat berguna untuk tubuh manusia. Tahapan-tahapan itu sendiri antara lain tahap transkripsi dan tahap translasi. Maka dari itu materi tentang sintesis protein ini akan dibahas dalam makalah ini.
           







BAB II
PEMBAHASAN

A. Penemuan Awal Biosintesa Protein
            Ada tiga penemuan utama pada tahun 1950 yang membuka jalan bagi pengetahuan kita saat ini mengenai biosintesa protein, yaitu:
1.      Awal Tahun 1950
            Paul Zamecnik dan koleganya di Rumah Sakit Umum Massachusetts menanyakan masalah tentang dimana terjadinya proses biosintesa protein. kemudian, mereka menginjeksikan asam amino radioaktif ke dalam tikus. Setelah berjam-jam atau berhari-hari setelah diinjeksi, semua fraksi intraseluler mengandung protein radioaktif. Tetapi, protein berlabel radioaktif hanya ditemukan pada fraksi yng mengandung partikel ribonukleoprotein kecil.
2.      Penemuan Kedua
            Mahlon Hoagland dan Zamecnik menemukan bahwa inkubasi ama amino dengan ATP dan fraksi sitosol sel hati mengaktifkan asam amino tersebut.
3.      Penemuan Ketiga
            Berdasarkan pertanyaan Francis Crick mengenai bagaimana informasi genetik yang disandi dalam bahsa empat huruf asam nukleat ditranslasikan menjadi 20 huruf pada protein. Crick kemudian mengemukakan pendapatnya bahwa RNA pemindah harus memainkan peranannya sebagai suatu adaptor.
            Berdasarkan perkembangan itulah, dijelaskan berbagai tahap-tahap utama dalam biosintesa protein dan akhirnya membuka pemahaman akan kata-kata sandi genetik bagi asam amino. dan memunculkan lima tahap utama dalam sintesa protein. Adanya lima tahap utama dalam sintesis protein masing-masing memerlukan sejumlah komponen. Komponen – komponen tersebut diperlukan di dalam E. coli dan prokaryota lainnya; sintesis protein di dalam sel eukaryotik menunjukkan pola yang sama tetapi terdapat perbedaan secara lebih rincin. Adapun lima tahap utamanya adalah sebagai berikut: Tahap 1: Aktivasi Asam Amino
            Tahap ini terjadi di dalam  sitosol, dan bukan pada ribosom masing- masing 20 asam amino ini diikat secara kovalen dengan suatu RNA pemindah spesifik, dengan memanfaatkan energy ATP. Reaksi ini dikatalis oleh enzim pengaktif yang memerlukan Mg2+ sebagi kofaktor, masing- masing secara spesifik bagi satu asam amino dan bagi tRNA-nya.
Tahap 2: Inisiasi Rantai Polipeptida
            RNA membawa pesan yang membawa sandi bagi polipeptida yang akan dibuat diikat oleh subunit ribosom yang berukuran lebih kecil, diikuti oleh inisiasi asam amino yang diikat  oleh tRNA-nya membentuk suatu kompleks inisiasi. tRNA asam amino pengisiasi ini berpasangan dengan triplet nukleotida spesifik atau kodon pada mRNA yang menyandi permulaan rantai plipeptida. Proses ini, yang memerlukan guanosintristofat (GTP), dilangsungkan oleh tiga protein sitosol spesifik yang dinamakan faktor inisiasi.
Tahap 3: Pemanjangan
            Rantai polipeptida diperpanjang oleh pengikatan kovalen unit asam amino berturut-turut masing-masing diangkut menuju ribosom dan diletakkan secara benar ke tempatnya oleh tRNA masing–masing. Pemanjangan digiatkan oleh protein sitosol yang dinamakan faktor pemanjagan.
Tahap 4: Terminasi Pembebasan
            Penyempurnaan rantai polipeptida, yang dicirikan oleh suatu kodon terminasi (pengakhir) pada mRNA, diikuti oleh pembebasannaya dari ribosom, yang dilangsungkan oleh faktor –faktor pembebas.
Tahap 5: Pelipatan dan Pengolahan
            Sebelum atau setelah pelipatan, polipepetida baru dapat mengalami pengolahan oleh kerja enzimatik untuk melepaskan asam asam amino penginisaisi, dan mengikat gugus fosfat, metil, karboksil atau gugus lain pada residu asam amino tertentu, atau untuk mengikat gugus oligosakarida atau gugus prostetik.

B. Tahap-Tahap Pembentukan Ikatan Asam Amino dengan tRNA
a. Tahap pertama
            Dalam tahap ini, asam amino dengan enzim serta AMP membentuk kompleks aminoasil-AMP-enzim.
b. Tahap Kedua
            Dalam Tahap ini terjadi reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan tRNA. Pada reaksi ini terbentuk kompleks tRNA asam amino, sedangkan AMP dan enzim sintetase dilepaskan kembali.
            Di dalam ribosom terdapat sebagian dari rantai nukleotida mRNA yang telah siap menerima tRNA yang membawa asam amino. Tiap molekul aminoasil-tRNA masuk ke dalam ribosom sacara berurutan, membentuk pasangan kodon dan antkodon yang sesuai. Untuk memulai biosintesa protein, tRNA yang mempunyai antikodon UAC mengikat formil metionin dan masuk ke dalam ribosom mepati bagian dari mRNA yang mempunyai kodon AUG.
Selanjutnya tRNA kedua yang telah mengikat asam amino, masuk ke dalam ribosom dan menempati kodon AUG berikutnya, misalnya pada tRNA metionin. Melalui cara ini, formil metionin yang menjadi asam amino awal membentuk ikatan peptida dengna metionin. Kemudian, tRNA yang pertama dilepaskan dan keluar dari ribosom.
            Proses biosintesa protein akan berakhir apabila mRNA terdapat kodon UAA, UAG, atau UGA, karena dalam sel normal tidak terdapat tRNA yang mempunyai antikodon komplementer terhadap ketiga kodon tersebut. ketiga kodon tersebut merupakan tanda berhenti pada proses pembentukan ikatan peptida.

C. Tahapan Proses yang Berlangsung dalam Sintesa Protein
1) Transkripsi
            Yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan ynag diberikan kepada molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA. Pada tahap ini informasi genetik diberikan kepada molekul RNA yang terbentuk selaku perantara dalam sintesis protein. Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
a.      Inisiasi (Permulaan)
            Daerah DNA, dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut promoter. Suatu promoter mencakup titik awal transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut.Selain itu, promoter juga menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
b.      Elongasi (Pemanjangan)
            Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan dilepas dari cetakan DNA-nya. Pilinan helix ganda DNA akan terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus. Transkripsi berlanjut pada laju kira-kira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik. Berikut ini ialah gambar dari tahap elongasi:

c.       Terminasi (Pengakhiran)
            Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi. Sedangkan pada sel eukariotik, RNA pilomerase terus melawati titik terminasi.RNA yang telah terbentuk akan terlepas dari enzim tersebut. Pada tahap terminasi, sel akan menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Berikut ini ialah gambar dari tahap terminasi:



2. Translasi
           Pada tahap translasi, molekul RNA menerjemahkan informasi genetika ke dalm proses pembentukan protein. Pada tahap ini asam - asam amino secara berurutan diikat satu dengan lain, sesuai pesan yang diberikan DNA. Pada proses translasi, terjdadi reaksi antara antikodon dari tRNA dengan kodon dari mRNA melalui terbentuknya ikatan hidrogen antara basa-basa yang komplementer. Berikut ini, adalah kemungkinan pasangan basa kesatu antikodon dengan basa ketiga kodon:

Basa Antikodon
Basa Kodon
A
U
C
G
U
A atau G
G
U atau C
I
U, C, dan A

                       Seperti halnya transkripsi, translasi juga terdiri dari tiga tahap:
a. Inisiasi
            Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt yang memuat asam amino pertma dari polipeptida, dan dua subunit ribosom.Pertama, subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator.Di dekat tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd terdapat kodon inisiasi AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi.RNAt inisiator, yang membawa asam amino metionin,melekat pada kodon inisiasi AUG.
            Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus mengandung triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon UAC yang membawa metionin.Jadi pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino awal yang diingat.Triplet AUG dikatakan sebagai start kodon karena berfungsi sebagai kodon awal translasi.
b. Elongasi
            Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino berikutnya ditambahkan satu persatu pada asam amino pertama (metionin). Pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yang komplemen dengannya.Molekul RNAr dari subunit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
            Pada tahap ini polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru masuk.Saat RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan kodon RNAt.RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi.Sementara itu, RNAt yang tanpa asam amino telah diikatkan pada polipeptida yang sedang memanjang dan selanjutnya RNAt keluar dari ribosom.Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh hirolisis GTP.Kemudian RNAd bergerak melalui ribosom ke satu arah saja, kodon satu ke kodon lainnya hingga rantai polipeptidanya lengkap.
c. Terminasi
            Tahap akhir translasi adalah terminasi.Elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon stop.Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau UGA.Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.


           





BAB III
KESIMPULAN

                           Protein merupakan suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Sintesis protein dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan translasi. Transkripsi yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan ynag diberikan kepada molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA. Pada tahap ini informasi genetik diberikan kepada molekul RNA yang terbentuk selaku perantara dalam sintesis protein. Translasi yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika ke dalm proses pembentukan protein. Pada tahap ini asam - asam amino secara berurutan diikat satu dengan lain, sesuai pesan yang diberikan DNA.

















DAFTAR PUSTAKA

Poedjiati, Ana dan F.M Titin supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Lechninger, A.L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia. Alih Bahasa: Maggy Thenawijaya. Jakarta: Erlangga. 

Anonim. 2013. Proses dan tahapan Sintesa Protein. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/proses-dan-tahapan-sintesis-protein-pengertian-transkripsi-dna-dan-translasi-rna-pembentukan-polipeptida.html. Diakses Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 14.43 WIB.

Anonim. 2013. Kode Genetik. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/. Diakses Tanggal 31 Maret 2013 Pukul 14.43 WIB.


Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Seberkas Cahaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger