Indikator asam basa
Kamu telah mempelajari
bagaimana cara membedakan asam dengan basa. Asam dan basa dapat dibedakan
dengan menggunakan suatu indikator, di antaranya dengan kertas lakmus dan
fenolftalein. Oleh karena itu, bahan-bahan ini dikenal dengan istilah indikator
asam basa, yaitu bahan yang mengandung senyawa yang dapat memperlihatkan
perbedaan warna ketika bercampur dengan senyawa asam ataupun senyawa basa.
Perbedaan warna inilah yang memungkinkan bahan tersebut berfungsi sebagai
indikator.
a. Indikator Asam Basa di Laboratorium
Beberapa indikator asam
basa yang sering digunakan di laboratorium antara lain sebagai berikut.
1) Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan
indikator asam basa yang berupa kertas. Telah kamu ketahui bahwa ada dua jenis
indikator kertas lakmus, yaitu kertas lakmus warna merah dan kertas lakmus
warna biru. Indikator kertas lakmus digunakan dengan cara mencelupkan atau
membasahi kertas lakmus ke dalam larutan yang akan diuji. Jika kertas lakmus
biru dicelupkan ke dalam larutan asa, maka akan berubah menjadi berwarna merah,
sedangkan jika dibasahi atau dicelupkan ke dalam larutan basa maka akan tetap
berwarna biru.
Gambar 4.1. Kertas
Lakmus biru yang ditetesi larutan asam (kiri) dan kertas lakmus merah yang
ditetesi larutan basa (kanan)
2) Indikator Fenolftalein
(pp:Phenolphtalein)
Indikator fenolftalein
lebih dikenal dengan nama indikator pp. Indikator ini berwujud cairan yang
bening atau tidak berwarna. Indikator pp jika diteteskan ke dalam larutan asam
tidak akan menghasilkan perubahan warna (larutan tetap jernih). Sebaliknya,
jika indikator pp diteteskan ke dalam larutan basa, maka larutan akan berubah
warna menjadi merah muda (pink).
Gambar 4.2. Larutan
basa (pH=10) setelah diteteskan fenolftalein akan berubah warna menjadi merah
muda
3) Indikator Metil Merah
Indikator metil merah
berwujud cair. Indikator ini mempunyai sifat: jika dalam lingkungan asam akan
berwarna merah, sedangkan jika dalam lingkungan basa maka akan berwarna kuning.
Gambar 4.3. Warna
indikator metil jingga dalam larutan dengan pH 2, pH 7, dan pH 11
Beberapa indikator lain
dapat kamu amati pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Beberapa Indikator Asam Basa di Laboratorium
Nama Indikator Warna dalam Larutan
Asam Basa
Bromtimol biru Kuning Biru
Metil oranye Merah Oranye
– kuning
Metil merah Merah Kuning
Metil ungu Kuning Hijau
Bromokresol biru Kuning Ungu
Percobaan 1: Kertas
lakmus
Percobaan 2:
Percobaan 3:
1. Tujuan
Membedakan larutan
asam, basa, dan netral dengan menggunakan kertas lakmus.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
• Plat tetes
• Pipet tetes
• Kertas lakmus merah
• Kertas lakmus biru
b. Bahan
• Asam cuka (CH3COOH)
• Air kapur
• Air jeruk
• Larutan HCl
• Larutan NaOH
• Air sabun
• Larutan NaCl
• Larutan amonia (NH3)
• Air sumur
• Akuades
3. Cara Kerja
a. Isi dua lekukan pada plat tetes dengan
akuades, kemudian ujilah dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
b. Ulangi langkah a terhadap larutan asam
cuka, air kapur, air jeruk, larutan HCl, larutan NaOH, larutan amonia, larutan
NaCl, air sabun, dan air sumur.
4. Hasil Pengamatan
No. Larutan Warna
Indikator Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus
Biru
1 Akuades ........................... ........................... .........................
2 Asam cuka ........................... ........................... .........................
3 Air kapur ........................... ........................... .........................
4 Air jeruk ........................... ........................... .........................
5 Larutan NaOH ........................... ........................... .........................
6 Larutan HCl ........................... ........................... .........................
7 Air sabun ........................... ........................... .........................
8 Larutan NaCl ........................... ........................... .........................
9 Amonia ........................... ........................... .........................
10 Air sabun ........................... ........................... .........................
5. Kesimpulan dan Tugas
a. Kelompokkan larutan-larutan tersebut
berdasarkan sifatnya (asam, basa, atau netral)!
b. Buatlah laporan hasil percobaanmu,
kemudian diskusikan di depan kelas!
b. Indikator Asam Basa Alami
Indikator-indikator
yang telah dikenalkan di atas merupakan indikator kimia yang biasa dijual di
toko-toko kimia. Harga indikator-indikator tersebut relatif mahal, sehingga
persediaan indikator tersebut di beberapa sekolah relatif kurang. Sebagai upaya
menyiasati hal tersebut, kamu dapat membuat indikator asam basa dengan cara
mengekstrak (mengambil sari) bahan yang ada di sekitar rumah atau sekolah.
Misalnya dari bunga-bungaan, buah-buahan, temu-temuan yang berwarna-warni, dan
sayuran. Ekstrak bahan-bahan tersebut akan memberikan warna yang berbeda jika
dimasukkan ke dalam larutan asam, basa, ataupun netral.
Berikut ini contoh
bahan alam yang dapat dijadikan sebagai indikator.
1) Indikator bunga-bungaan, misalnya bunga
mawar dan sepatu.
2) Indikator buah-buahan, misalnya buah
anggur dan buah duwet.
3) Indikator temu-temuan, misalnya kunyit
dan kulit secang.
4) Indikator sayuran, misalnya kubis ungu,
wortel, dan tomat.
Gambar 4.4. Indikator
alami:
a. Indikator temu-temuan
b. Indikator buah (anggur)
c. Indikator bunga (bunga mawar)
d. Indikator sayuran (kubis ungu)
Indikator alami selain
mudah didapatkan juga mudah dibuat sendiri. Kamu dapat melakukan semacam
percobaan sederhana di rumah untuk membedakan senyawa asam, basa, ataupun
netral dengan memakai indikator yang dibuat sendiri. Cobalah kamu cari buah,
sayuran, atau bunga yang dapat dibuat sebagai indikator asam basa. Lakukan
percobaan di rumah untuk membedakan asam, basa, dan garam dengan memakai
indikator alami. Ikutilah salah satu cara membuat indikator alami berikut.
1. Tujuan
Membuat larutan
indikator asam basa dari bunga-bungaan.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
• Labu erlenmeyer
• Lumpang dan penumbuk
• Corong
• Kertas saring
b. Bahan
• Bunga mawar
• Bunga sepatu
• Bunga puring
• Bunga kamboja
• Bunga lain
• Asam cuka
• Air kapur
• Alkohol 10%
3. Cara Kerja
a. Tumbuklah beberapa lembar bunga mawar
dalam lumpang sampai hancur.
b. Tambahkan 5 mL alkohol 10% dan aduklah
sampai larutan menjadi berwarna merah.
c. Saringlah larutan dengan kertas saring,
simpanlah filtratnya (bagian yang cair). Filtrat bunga (ekstrak bunga) yang
berwarna dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
d. Ujilah ekstrak bunga mawar tersebut
dengan cara berikut.
1) Masukkan 1 mL ekstrak bunga mawar ke
dalam dua tabung reaksi.
2) Pada tabung yang ke-1, tambahkan
beberapa tetes asam cuka. Kocoklah beberapa saat dan amati perubahan warna yang
terjadi.
3) Pada tabung yang ke-2, tambahkan
beberapa tetes air kapur. Kocoklah beberapa saat dan amati perubahan warna yang
terjadi.
4) Lakukan langkah kerja nomor a sampai
nomor d, tetapi gunakan jenis bunga yang berlainan, mulai dari bunga sepatu,
puring, kamboja, atau bunga yang telah kamu kumpulkan.
Nama Bunga Warna Ekstrak Warna
dalam Asam Warna dalam Basa Keterangan
Mawar ........................... ........................... ........................ .....................
Sepatu ........................... ........................... ........................ .....................
Puring ........................... ........................... ........................ .....................
Kamboja ........................... ........................... ........................ .....................
Bunga lain ........................... ........................... ........................ .....................
4. Hasil Pengamatan
5. K5. Kesimpulan dan Tugas
Diskusikan hasil
percobaab kamu dengan teman sekelas, kemudian buatlah kesimpulan!
Kamu telah mencoba
membuat indikator alami dari berbagai macam bunga-bungaan. Sekarang, kita
mencoba lagi membuat indikator alami yang berasal dari sayuran, dalam hal ini
kubis yang berwarna ungu, wortel, tomat, dan kunyit. Keterampilan membuat
indikator ini sangat diperlukan, karena seringkali dapat menghambat aktivitas
percobaan asam basa. Dengan semakin terampilnya kamu dalam membuat indikator,
diharapkan tidak ada hambatan lagi jika akan melakukan aktivitas percobaan
tersebut.
1. Tujuan
Membuat indikator asam
basa sendiri.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
• Gelas kimia tahan panas
• Bunsen atau pembakar spiritus
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Lumpang alu porselin
• Kertas saring
b. Bahan
• Kubis
• Wortel
• Kunyit
• Tomat
• Akuades
• Air sabun
• Cuka makan
3. Cara Kerja
a. Membuat indikator alami kubis ungu
dengan cara sebagai berikut.
1) Panaskan 100 mL akuades dalam sebuah
gelas kimia.
2) Masukkan kubis ungu yang telah
dipotong-potong.
3) Rebus selama 5 menit. Air rebusan akan
berubah warna menjadi hijau atau biru.
4) Matikan api. Biarkan beberapa saat agar
dingin dan indikator kubis ungu siap digunakan.
b. Membuat indikator alami lain dari
bahan-bahan lain yang telah disediakan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu
sebagai berikut.
1) Tumbuk masing-masing bahan tersebut
dalam lumpang porselin.
2) Tuang 20 mL akuades, dapat pula alkohol
10% ke dalam lumpang porselin kemudian aduk.
3) Saring campuran tersebut dengan kertas
saring, maka indikator siap digunakan.
4) Letakkan 3 buah tabung reaksi pada rak
tabung reaksi. Isi masing-masing tabung reaksi dengan 3 mL cuka makan, air
sabun, dan akuades.
c. Pengujian indikator alami:
Tuang 2-3 mL larutan
indikator kubis ungu ke dalam tabung reaksi. Amati perubahan warna yang terjadi
dan catat hasil pengamatanmu dalam tabel berikut. Lakukan dengan indikator
alami yang lain!
4. Hasil Pengamatan
Indikator Alami Warna Larutan
Awal Cuka Makan
(Asam) Air Sabun (Basa)
Mawar ........................... ......................................... ..................................
Sepatu ........................... ....................................... ..................................
Puring ........................... ....................................... ..................................
Kamboja ........................... ....................................... ..................................
5. Kesimpulan dan Tugas
Dapatkah bahan alami
yang kamu siapkan digunakan sebagai indikator asam basa? Jelaskan!
1. Jelaskan perubahan warna sam dan basa
dari indikator berikut!
a. Fenolftalein
b. Kunyit
c. Kertas lakmus
2. Jelaskan prinsip pembuatan indikator
alami!
3. Apakah indikator alami dapat dipakai
sebagai indikator asam basa? Jelaskan jawabanmu!
4. Jelaskan perubahan warna yang terjadi
pada lakmus merah dan lakmus biru jika dicelupkan ke dalam asam dan basa!
5. Lengkapilah kolom di bawah ini!
No. Larutan Lakmus
Merah Lakmus Biru Jenis Larutan
1. H2SO4 ..................... ..................... .....................
2. KOH ..................... ..................... .....................
3. NH4OH ..................... ..................... .....................
4. HNO3 ..................... ..................... .....................
5. HCl ..................... ..................... .....................
Posting Komentar