linearitas sertifikasi dan kualitas mengajar



Berbanding Luruskah Sertifikasi Guru Dengan Kualitas Mengajar?
Sertifikasi mengandung makna, jika hasil penelitian atas persyaratan pendaftaran yang diajukan calon penyandang profesi dipandang memenuhi persyaratan, kepadanya diberikan pengakuan oleh Negara atas kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Bentuk pengakuan tersebut adalah pemberian sertifikat kepada penyandang profesi tertentu, yang didalamnya memuat penjelasan tentang kemampuan yang dimiliki oleh pemegangnya (Danim, 2002).
Sertifikasi guru telah menyihir guru. Tunjangan profesional sebesar gaji pokok menjadi daya magnet yang luar biasa. Sertifikasi guru merupakan gerbang profesionalisme guru yang telah menarik banyak pihak. Tidak hanya guru sebagai pihak yang berkepentingan langsung dengan program tersebut, namun sertifikasi seolah-olah telah menjadi mainan baru di banyak pihak.
Bagi guru, sertifikasi sebagai gerbang profesionalisme mestinya tidak dijadikan beban, sebab pekerjaan sebagai guru sejatinya adalah pekerjaan profesional. Artinya, dalam tugasnya sehari-hari sudah ada hak dan kewajiban yang melekat dalam profesinya.
Jika sebagai guru telah menyadari tanggung jawab profesionalnya, maka ia tidak perlu kesana kemari mengikuti seminar dadakan yang muncul seperti pasar tiban. Guru sepantasnya tidak menjadi mainan banyak pihak, untuk itu sangat penting menyadari akan tugas profesionalnya.
Bagaimana sebenarnya tugas guru itu?
Sudah profesionalkah mereka?
Banyak kasus dalam dunia pendidikan, mereka yang sudah bersertifikasi ternyata kualitas mereka tidak jauh berbeda dengan guru non sertifikasi, meskipun ada beberapa guru yang memang kualitasnya sudah sebanding dengan jalan sertifikasi yang mereka tempuh. Ada apakah ini? Sertifikat merupakan hanya sebuah kertas untuk memperoleh tunjangan sertifikasi, dimana gaji pokoknya lebih besar daripada guru yang belum sertifikasi. Alangkah lebih baik jika tunjangan yang diperoleh juga sebanding dengan kualitas mengajarnya?
Profesional bukanlah hal yang mudah dalam dunia pendidikan. Mengajar dan mendidik yang baik memerlukan hati dan harus sepenuh hati. Kendala terbesar yang dirasakan guru selama proses pembelajaran adalah adanya karakteristik peserta didik yang beragam, materi yang cenderung banyak dengan waktu yang sedikit, sehingga kebanyakan guru hanya berorientasi pada penyelesaian materi tanpa mempertimbangkan tingkat pemahaman peserta didik. Ada hal positif maupun negatif jika hal ini terjadi. Jika guru hanya berorientasi pada hal ini, bagaimana kualitas peserta dididk dapat meningkat? Di sisi lain, memang jam mengjar guru menjadi lebih banyak.
Ada baiknya, guru yang sudah bersertifikasi juga sembari meningkatkan kualitas profesionalnya. Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai jalan, antara lain sering melakukan penelitian sehingga pemahaman ilmiahnya meningkat, mengikuti seminar dan pelatihan, dan lain sebagainya.
           


Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Seberkas Cahaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger