analogi samara
Menggapai SAMARA (Sakinah, Mawaddah, Warohmah)
Tahukah engkau?
Aku adalah seorang muslimah yang
mendambakan cinta suci...
Tahukah engkau?
Aku adalah seorang muslimah yang
menantikan imam dalam gapaian mahligai nan indah...
Ada mimpi disebrang gapaian tangan,
yang antara terawang dan tersamarkan tengah coba kugapai dengan sampan...
Kayuh, hingga peluh-peluh ini terjatuh...
Kayuh, hingga berahtera ini berhenti disisi kanan dermaga...
Kayuh, hingga peluh-peluh ini terjatuh...
Kayuh, hingga berahtera ini berhenti disisi kanan dermaga...
Bersama pikulan-pikulan bekal
perjalanan...
Hingga letih nan lemah terangkat ke daratan...
Bersama sisa-sisa pasir pantai yang menempel disela jemari kaki...
Hingga letih nan lemah terangkat ke daratan...
Bersama sisa-sisa pasir pantai yang menempel disela jemari kaki...
Aku lelah, letih...
Mimpi itu terus menghantuiku,,,
Hingga air mata ini menetes...
tetesan yang bercampur peluh,
hingga rasanya mau meledak...
secercah harapan muncul dengan
ibanya...
saat ada yang menjanjikan kehalalan
cinta...
SAMARA....
satu tujuanku...
satu asa giatku...
tulisan q di buletin kampus :)
Menjadi
Guru Profesional di Abad 21
Assalamu'alaikum sobat
P.Kim... ^_^
Menjadi guru yang profesional di abad 21? Apa yang Anda
pikirkan? (Bukan social media yang
itu lho...), hehe... Sekarang mari kita tilik sedikit goresan tangan ini...
Seperti yang kita ketahui bersama, pemerintah
melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk
menerapkan kurikulum 2013 pada ajaran baru tahun ini. Sebagai salah satu
perangkat atau instrumen pendidikan, kurikulum bukanlah sebuah harga mati.
Evaluasi dan perubahan atas kurikulum, sepertinya sudah menjadi sebuah
keharusan pada era global ini. Setiap produk kurikulum akan mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
Terdapat satu komponen penting dalam
proses pendidikan, yang kiranya bisa menjadi songsong peluru kemajuan peradaban
bangsa ini, walaupun komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri tentunya.
Dialah guru, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Menghadapi kurikulum 2013,
tentunya bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru. Menjadi guru profesional,
itulah jalan yang tepat dalam era sekarang ini. Bayangkan saja apa yang terjadi
pada siswa, jika mereka tidak mempercayai gurunya lantaran gurunya itu dianggap
kurang cakap dan tidak profesional? Berikut
menjadi guru kiat-kiat untuk menjadi guru profesional di abad 21:
1. Mampu
menjadi inspirasi bagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan daya saing
mereka, sehingga menjadikan siswa terkesan lebih aktif seperti yang tertuang
dalam kurikulum 2013.
2. Mampu
mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta
didik yang berbagai macam rupa.
3. Mampu
mengembangkan strategi dan media pembelajaran dengan cara memanfaatkan
perkembanagn teknologi dengan bijak, agar tercipta pembelajaran yang kondusif.
4. Mampu
menumbuhkan motivasi bagi peserta didik, sehingga guru tersebut bisa dikatakan
memiliki etos serta integritas sebagai seorang pendidik.
5. Memiliki
kepribadian yang baik sebagai pendidik, karena guru merupakan panutan bagi
peserta didik.
Tentunya,
masih banyak lagi kiat-kiat untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Diperlukan kompetensi dan potensi dari dalam diri seorang pendidik, yang
tentunya semua itu harus berkolaborasi dengan kreativitas, kecerdasan, dan lain
sebagainya untuk menjadikan proses pembelajaran lebih bermutu, sehingga
terciptalah seorang pendekar pendidikan "Guru Profesional." Kita
sebagai mahasiswa Pendidikan Kimia UIN
Sunan Kalijaga, yang nantinya InsyaAllah akan menjadi sorang pendidik
(walaupun ada yang berprofesi lain), mari kita siapkan sedini mungkin, langkah
jitu untuk menembak sasaran kita, agar pendidikan di Indonesia, menjadi jalan
yang mumpuni menyiapakan generasi penerus bangsa yang berkualitas, dengan
menjadi guru profesional di abad 21 maupun abad-abad berikutnya.
Semoga
bermanfaat... ^_^
Wassalamu'alaikum
wr. wb
By:
AP (P.Kim 11)